Ratusan Penyandang Difabel Meriahkan Festival Pengmas UI 2025

Ratusan Penyandang Difabel Meriahkan Festival Pengmas UI 2025
Foto: dok. Universitas Indonesia

DEPOK – Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) memberdayakan dosen dan mahasiswa di fakultas dalam pemenuhan pilar pengabdian masyarakat dari tridarma perguruan tinggi. 

Melalui kegiatan Festival Pengmas UI pada hari Rabu-Jumat tanggal 1-3 Oktober 2025 di Gedung Perpustakaan UI Depok, diselenggarakan rangkaian acara layanan kesehatan dan talkshow advokasi untuk komunitas difabel, pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pengmas kesehatan pada komunitas dengan kebutuhan khusus, donor darah, exhibition hasil-hasil kegiatan pengabdian oleh fakultas-fakultas di UI, pagelaran kesenian dari komunitas difabel, serta fund raising. 

Acara yang dibuka oleh Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah ini berlangsung meriah. Rektor menyatakan dukungannya untuk kegiatan rutin tahunan UI ini. 

“Sebagai bentuk pengabdian masyarakat UI yang unggul dan impactful, maka rekognisi MURI merupakan bentuk apresiasi keterbaruan dalam layanan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terbanyak untuk penyandang difabel oleh rekan-rekan dari Fakultas Kedokteran Gigi UI,” katanya seperti dikutip, Senin (15/12/2025). 

Total hampir 300 penyandang difabel yang berasal dari sekolah luar biasa dan komunitas ikut dalam kegiatan ini. Komunitas dan sekolah menyambut baik kegiatan ini.

Mereka bersyukur bahwa atensi institusi pendidikan perguruan tinggi seperti UI bisa menyentuh anak-anak secara langsung dan berdampak. 

Salah seorang pengurus SLB Kasih Bunda menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini bisa berkelanjutan dan membawa keberkahan untuk kita semua. 

Workshop Social Return of Investment (SROI) juga menjadi bentuk pelatihan keberdampakan suatu program dengan besaran investasi yang diberikan. 

Hal ini dilakukan untuk membuat suatu arah kebijakan program-program pengmas yang dibuat oleh akademisi di UI. 

Menyambung hal tersebut, baik dosen maupun mahasiswa pengabdi merasa ini merupakan hal baru bagi mereka dan panduan kedepannya. 

Terdapat lebih dari 20 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ikut pada exhibition ini. Hal ini meningkatkan exposure terhadap pengembangan perekonomian di Depok dan sekitarnya. 

Dinas pemerintahan daerah Depok, Wakatobi, dan kementrian transmigrasi juga turut berkontribusi dalam acara ini. 

“Acara ini terselenggara secara baik karena dukungan dari seluruh sponsor dan tim yang solid,” pungkas Rektor.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index